Perkanal
kan aku Jhoni, usiaku saat ini 18 beranjak 19 tahun bulan depan, postur
tubuhku sekitar 160 cm, badanku lumayan berotot, karena aku rajin
fitnes. Untuk wajah menurut teman - temanku sih cukup ganteng sedikit.
Aku baru saja masuk di salah satu universitas swasta terkenal di kota
Bandung. Aku akan membagi kisah cerita pengalaman ngentot ku kepada para
pembaca sekalian. Semua pengalaman Seksku yang kulakukan bersama
mamaku, kakakku, tanteku dan juga teman teman lainnya. Mulai dari remaja
lugu sampai menjadi mahir, berkat bimbingan mamaku tercinta. Sebelum
itu aku akan ceritakan sedikit tentang keluargaku. Pada dasarnya
Keluargaku boleh dibilang berkecukupan, hal ini selain karena kemampuan
bisnis mama yang baik, juga orang tua mama memberikan jatah warisan yang
banyak kepada anak–anaknya. Jadi untuk urusan finansial, tidak ada
masalah yang terlalu berarti bagi kami..
Mamaku,
Susy, usianya 35 tahun, keturunan Jakarta dan ada masih darah Jepang
dari pihak ayahnya, menikah di usia muda, dengan ayah yang berbeda usia
13 tahunan, karena dijodohkan, dalam hal ini karena adanya hubungan
bisnis antara orangtua mama dan papa, kini mama sudah men-janda,
bercerai dengan papaku, saat aku berusia 9 tahun. Kakakku Lisa, 4 tahun
lebih tua dariku, paling disayang sama oma dan kakek ku, waktu akak naik
ke kelas 3 SMA diminta oleh nenek dan kakek ku melanjutkan di Jakarta
menjadi kediaman mereka. Kuliahnya pun juga di kota tersebut. Kalau lagi
rajin seminggu sekali dia pulang, tapi kalau tidak amaka aku dan mama
yang ke sana. Adapun mama bercerai dengan papaku, Bambang, seorang
pengusaha yang sukses dan memiliki banyak Perusahaan dan bidang bisnis,
karena papaku menikahi simpanannya. Mama tidak sudi dimadu Menurutku
papaku itu amat sangat bodoh, meninggalkan wanita secantik dan seseksi
mamaku. Aku amat membenci papaku, tidak pernah terlintas untuk
memaafkannya. Sewaktu bercerai, papa memberikan rumah mewah dua lantai
kepada kami, juga memberikan uang cerai yang amat besar pada mama. Untuk
urusan biaya pendidikan, papa akan menanggung semua biaya yang
diperlukan. Mama kemudian menggunakan uang tersebut ditambah uang yang
mama miliki untuk mendirikan Perusahaan sendiri. Bergerak di bidang
jasa, pelayaran, trading dan eksport – import.
Kami
kini hidup bertiga saja, untuk urusan rumah tangga, mama memutuskan
untuk tidak memakai tenaga pembantu, katanya buat apa, toh tidak terlalu
banyak kegiatan yang dilakukan kami bertiga, rumah juga tidak terlalu
kotor, untuk urusan mencuci dan setrika, untuk cuci dan setrika mama
menggaji mbak Eti yang tinggal di dekat komplek kami, sudah kerja
tahunan dengan kami, mama mempercayakan kunci rumah juga padanya, tidak
harus datang setiap hari. Untuk makan, bisa membeli di luar atau mama
yang akan memasak. Setelah bercerai, mama mencurahkan semua hidupnya
untuk kami anak – anaknya, juga untuk mengurus Perusahaan yang
dikelolanya. Ternyata otak bisnis mamaku juga oke, dalam waktu singkat
Perusahaannya berkembang pesat dan memiliki beberapa anak Perusahaan di
dalam dan luar kota. Papaku yang brengsek itu juga suka datang menjenguk
anak – anaknya, tapi bagiku tidak ada yang special dan berkesan, ya
Cuma formalitas saja.
Kami
bertiga hidup saling menyayangi, aku mencintai dan menyayangi mama dan
kakakku, maklum ini mungkin karena aku merasa sebagai satu - satunya
lelaki di rumah. Kehidupan sehari – hari berjalan biasa saja. Saat di
rumah, mama tidak terlalu memperhatikan busana, kalau sudah pulang kerja
atau saat santai, biasanya pakai daster atau baju tidur yang seksi dan
mini. Mama tidak merasa canggung, biasa saja baginya. Kalau sedang ganti
baju juga mama sering tidak menutup pintu kamarnya. Mungkin karena dia
pikir toh di rumah hanya ada kami saja, dan akukan juga anaknya. Aku sih
senang – senang saja dan tidak merasa aneh, maklum saat itu aku masih
lugu. Kadang – kadang juga aku sering tidur di kamar mamaku, tentu saja
saat itu tidak ada pikiran yang macam – macam. Mamaku sendiri sangat
rajin merawat dirinya, kalau kita lihat, usianya seakan – akan masih
seperti Wanita yang berusia 25 tahunan saja, nggak kelihatan kalau
anaknya sudah gadis dan perjaka. Mama rajin melakukan yoga dan senam,
juga berenang. Kebetulan di halaman belakang rumah kami dibangun kolam
yang tidak terlalu besar, dikelilingi tembok yang lumayan tinggi serta
jauh dari tetangga. Mamaku sendiri memiliki wajah yang cantik, Rambut
sebahu, tingginya sekitar 165cm, lebih tinggi dari ku 5 Cm, bentuk tubuh
yang seksi, perut yang masih rata, terutama dadanya yang sangat besar,
yang kemudian aku tahu ternyata berukuran 38. Teman – teman yang main ke
rumah mengatakan mamaku sangat seksi dan mempesona. Kakakku Lisa, juga
sama, mewarisi kecantikan mama, sama – sama berdada besar, walaupun
tidak sebesar mama, tapi masih akan berkembang. Sepertinya Wanita di
keluarga mama memang memiliki dada yang besar dan aduhai, adik dan kakak
mama juga sama.
Singkat
cerita, 3 tahun sudah berlalu sejak perceraian sialan tersebut, waktu
itu usiaku 14 tahun, baru kelas 3 SMP, saat di mana memasuki masa
tegangan tinggi dalam masa puberku. Libido remaja yang gampang naik dan
mulai mau tahu lebih jauh mengenai Wanita. Aku mulai sering mengakses
situs – situs porno di kamarku, membaca majalah dan buku – buku porno,
menonton film – film porno yang amat mudah dibeli. Apalagi kini kak Lisa
jarang di rumah, karena bersekolah di kota Jakarta, yah makin seringlah
aku sendirian di rumah. Sering saat sedang berkumpul dengan teman –
temanku, aku mendengar pengalaman mereka saat melepas keperjakaan, terus
terang aku juga penasaran dan ingin sekali melakukan hal yang mereka
ceritakan. Secara keuangan aku bisa dan mampu membayar Wanita penghibur,
bahkan teman – temanku juga menjanjikan akan membayarkan kalau aku mau,
tapi aku tidak mau, karena aku takut dan juga ngeri resikonya melakukan
dengan Wanita penghibur.
Jujur
saja, kalau sedang membuka situs porno atau menonton video bokep, aku
paling senang melihat wanita yang sudah dewasa, memiliki dada besar, dan
memiliki bulu kemaluan yang lebat, apalagi kalau memiliki bulu ketek,
ugh....bisa gila aku membayangkannya.
Aku
juga mulai menyadari bahwa aku terpesona dan amat menginginkan mamaku,
sudah melewati batas sayang anak ke mamanya, sudah bercampur dengan
perasaan erotis yang menyenangkan. Bukannya kakakku tidak cantik dan
mempesona, tapi bagiku mama adalah sosok Wanita yang sempurna, sudah
matang. Wanita dewasa yang kecantikan dan lekuk tubuhnya memancarkan
sensasi sensual tersendiri.
Perlahan
tapi pasti, gairah dan hasrat di diriku semakin berkobar, aku yang dulu
memandang mamaku sebagaimana mestinya, kini mulai melihat mamaku dari
sudut pandang seorang pria. Kini aku sering mencuri – curi kesempatan
saat mama sedang ganti baju, pura – pura duduk membaca dekat mama kalau
mamaku sedang yoga, senam atau berenang. Kini aku mulai sering
mengkhayalkan tubuh mama saat aku sedang bermartubasi. Selain itu aku
mempunyai kegiatan baru yaitu mengintip mamaku yang sedang mandi,
sebenarnya tidak bisa dibilang mengintip sih, kamar mandi mamaku itu
terletak di dalam kamarnya, cukup besar ukurannya, karena di dalamnya
ada bath tub, standing shower, dan wastafel serta kaca rias yang
terpisah, dan saat mama mandi pintunya jarang dikunci, Cuma sedikit
ditutup saja, sehingga aku cukup melihat dari celah pintu yang terbuka.
Tidak puas, suatu hari timbul ideku untuk merekamnya, maka aku siapkan
kamera dan dengan hati – hati merekamnya. Wah, hasil rekamannya sungguh
amat indah, dan memperlancar masturbasiku. Tapi itu belum cukup, aku
masih menyimpan hasrat untuk merasakan dan menyentuh secara langsung,
dan dalam hal ini aku amat terobsesi dengan mamaku. Aku harus mencari
cara dan kesempatan untuk memiliki mamaku seutuhnya. Kesempatanku amat
besar, karena di rumah ini hanya ada aku dan mamaku, tinggal bagaimana
aku mencari caranya.
Kalau
aku pikirkan secara mendalam, setelah bercerai, mamaku mencurahkan
hidupnya untuk bekerja dan kami anak – anaknya. Seingatku mama tidak
pernah menjalin hubungan dengan pria lain, berangkat dan pulang kerjapun
selalu tepat waktu. Kalaupun ada urusan kerja di luar kota,sebisa
mungkin mengajak kami. Hari liburpun dihabiskan bersama kami anak –
anaknya. Apa mamaku tidak punya hasrat seks lagi ? Kalau melihat umurnya
rasanya tidak mungkin. Rasanya aku harus mencoba mencari tahu hal ini.
Biasanya
kalau sudah selesai makan malam, aku dan mama menonton TV. Saat sedang
nonton TV, biasanya aku sering menaruh kepalaku di kedua paha mama.
Malam itu mama memakai baju tidur mini tanpa lengan berwarna putih,
dengan belahan dada yang rendah, sehingga makin menonjolkan tetek mama
yang besar tersebut, seakan tidak mampu menampung tetek yang besar
tersebut. Ugh...ribet deh jadinya aku. Gairahku benar – benar membara,
Kontol ku sudah berdenyut. Gelisah banget rasanya. Kami menonton tanpa
bersuara. Akupun memulai percakapan.
Ma, boleh nggak Jhoni nanya sesuatu...? kataku, sambil membalikkan
kepalaku dan badanku, kini kepalaku menatap ke arah perut mama.
Nanya apa...?
Jangan marah ya Ma, kataku lagi
Apaan sih, kok serius amat sih Jhon, kata mamaku.
Nggak, kan mama sudah lama hidup sendiri, apa nggak mau kawin lagi ma..? kataku.
Ah kamu ini ada – ada saja. Nggak lah, kan mama sudah bahagia ada kamu
dan kakakmu. Memang kenapa kamu tanya hal itu, mau punya papa baru
ya..??” canda mamaku.
Enggak sih, Cuma Jhoni ingin nanya saja kok ma.
Tiba – tiba aku mendapat ide untuk mencoba mencari kebutuhan seks mamaku.
Ma, jangan marah ya, memangnya mama nggak kesepian..? Mama kan masih
muda, masih punya kebutuhan biologis, kataku hati – hati. Kurasakan
mamaku sedikit menegang dan terdiam sejenak.
Jhon, kok nanyanya begitu sih, maksud kamu apa, suara mama sedikit naik.
Jhoni kan sudah gede ma, sudah mendapat pelajaran di sekolah, jadi
Jhoni tahulah soal kebutuhan pria dan Wanita akan hal itu. Dan Jhoni mau
mama tahu, kalau Jhoni juga menghargai semua keinginan ma. Mungkin dulu
Jhoni belum paham, tapi sekarang saat sudah tahu, Jhoni jadi memikirkan
mama, kan mama juga punya hidup. jawabku sekenanya.
Jhon...Jhon, yang kamu pelajari itu memang benar, tapi ada juga yang
namanya perasaan dan hati nak, hidup tidak hanya dari teori pelajaran
saja, tapi juga dari pengalaman. jawab mamaku.
Maksudnya apa ma..? tanyaku bingung.
Sebagai Wanita mama juga ada kebutuhan yang kamu katakan. Tapi mama
juga tidak mau kecewa lagi Jhon. Cukup sudah pengalaman pahit dari
papamu itu. Bagi mama apa yang mama jalani dan juga memiliki kamu dan
kak Lisa, sekarang ini sudah cukup dan membahagiakan mama. Dan soal
masalah kebutuhan biologis mama, mama rasa bukan masalah kamu, dan masih
ada kesibukan dan cara lain untuk mengatasinya. jawab mamaku.
Suasana jadi sedikit canggung, lama kami terdiam, hanya terdengar suara dari TV saja.
Ma, maafin Jhoni yah sudah menanyakan hal yang membuat mama marah dan sedih.
Nggak apa – apa kok Jhon. Mama senang karena Jhoni perhatian sama mama.
Kembali
kami terdiam, mama mengelus – ngelus kepalaku. Aku juga diam saja,
tetap dalam posisi kepala menghadap ke tubuh mama. Saat itu aku sedang
berpikir, berarti mamaku sebenarnya memiliki kebutuhan seks. Tinggal
bagaimana aku menciptakan situasi dan kesempatannya. Toh saat ini cuma
ada aku dan mama, kak Lisa tidak di rumah. Akupun memulai rencanaku.
Aku segera menaikkan kepalaku ke dada mamaku. Pura – pura bermanja – manja.
Eh, kamu ngapain Jhon...? tanya mamaku kaget.
honi sayang mama, boleh nggak Jhoni nenen sama mama.
Ah, kamu ada – ada saja, kan kamu sudah besar nak, mamaku tertawa.
Iya, tapi boleh kan Jhoni nenen lagi kayak anak kecil. Pintaku manja.
Nggak ah...konyol deh kamu. Mamaku tertawa.
Boleh ya ma, kan selama ini nggak pernah. Kataku sambil berusaha mencium puting mama.
Jangan ah Jhon. Kata mamaku berusaha dengan halus menggeser kepalaku,
tapi aku terus saja bermanja – manja, akhirnya mamakupun tertawa dan
berkata,
Yah sudah deh, kali ini saja ya, tumben kamu kolokan kayak gini Jhon.
Yes,
rencanaku mulai berhasil, mamapun segera menurunkan satu tali baju
tidur di bahunya, terpampanglah satu tetek mama yang besar,padat dan
masih kencang itu. Putih dengan puting yang juga besar. Lingkaran di
sekitar pentilnya dan pentilnya berwarna coklat kemerahan. Aku benar –
benar terdiam dan terpesona, walau sering mengintip, tapi berbeda sekali
karena kali ini aku melihat secara langsung dari jarak dekat. Kontol ku
benar – benar mengeras sekali.
”Lho kok bengong, tadi katanya mau nenen,” tegur mamaku.
”Ngg, iya...iya ma, habisnya tetek mama besar banget, masih kenceng lagi,”kataku lagi.
”Ah kamu bisa aja memuji mama yang sudah berumur ini,” mamaku tertawa.
”Benar
ma, benar – benar bagus dan mempesona,”jawabku jujur. Tanganku
menyentuh tetek tersebut, sungguh nyaman rasanya, kenyal dan keras,
sambil mendekatkan mulutku ke puting mama. Lama aku mengemut puting
mamaku, sementara mamaku tetap menonton TV. Tangan mama mengelus –
ngelus kepalaku, rasanya seperti anak kecil saja saat itu. Aku menghisap
– hisap puting mama sambil sekali – kali memainkan lidahku. Puting itu
kini benar – benar sudah membesar dan mengeras. Kurasakan mama mulai
gelisah, tapi aku tetap melakukannya perlahan – lahan, aku tidak mau
tergesa – gesa dan membuat mamaku curiga. Kini tanganku yang satu mulai
meremas tetek mama yang satu lagi, aku meremas dan mengenggamnya tanpa
melepasnya lagi. Lalu mama pun menurunkan tali baju tidurnya yang satu
lagi, kini benar – benar bertelanjang dada. ”Jhon, nenen yang sebelah
sini juga,” kata mamaku sambil tetap menonton TV. Akupun segera
memindahkan mulutku ke tetek mama yang satu lagi. Aku melakukannya tetap
seperti tadi, perlahan –lahan dan berusaha senatural mungkin, walau
Kontol ku sudah berdenyut – denyut, tapi aku tetap sabar.
”Ugh...,”terdengar suara mamaku pelan, duduknya pun mulai gelisah,
nafasnya mulai berat. Aku tetap diam saja, seolah – olah tidak tahu.
Hanya kali ini aku mulai memainkan – mainkan lidahku dengan lebih cepat
di puting mama. ”Ah...,” kali ini elusan mama di kepalaku mulai berubah
menjadi sedikit menjambak pelan rambutku.
Akupun
menghentikan kegiatan nenen tersebut, dan langsung mengubah posisiku
menjadi posisi duduk, di sampingku mama duduk dengan dada telanjang,
kedua teteknya yang besar benar – benar menantang, dengan puting yang
dalam kondisi mengeras. Ugh...sabar dikit kataku dalam hati.
”Sudah
dulu ma nenennya,” kataku santai. Sekilas aku merasa melihat raut muka
mama sedikit kecewa, namun mama bisa mengontrolnya dengan baik.
”Benar
nih, memangnya sudah kenyang nenennya, Jhon, katanya mau kayak anak
kecil,” mama mencoba menetralkan dirinya dengan bercanda.
”Iya, tapi nanti – nanti boleh lagi ya ma, Jhoni senang deh bisa nenen kayak dulu.”
”Iya, iya, boleh kok, mama juga seperti mengingat kamu waktu kecil dulu” kata mamaku lagi.
Sebenarnya
aku sengaja berhenti, yang penting aku sudah mendapat jalan masuk untuk
melaksanakan niatku. Aku pun terdiam dan menonton TV. Mama juga
menonton TV, tapi entah lupa atau disengaja, tali baju tidurnya tidak
segera ia naikkan, jadilah pemandangan tetek mama yang indah terpampang
jelas di sampingku. Aku pura – pura saja seperti tidak ada apa – apa.
Kontol ku benar – benar sudah keras sekali saat itu, karena mataku terus
melirik tetek mama.
”Ma, Jhoni sudah ngantuk nih, tidur duluan ya. Jhoni boleh tidur di kamar mama kan ?” tanyaku.
”Ya sudah, sana kamu duluan, iyalah boleh, biasanya juga sering tidur dikamar mama,” jawab mama.
Akupun
segera bangun, dan langsung menuju kamar mama, sambil berjalan ke sana,
aku tersenyum karena sebentar lagi nampaknya rencanaku akan segera
berhasil. Sesampainya di kamar mama, aku segera membaringkan diri,
sambil pura pura tidur, Kontol ku sudah lumayan tenang kini. Tidak
berapa lama mama masuk ke dalam kamar, mama ke kamar mandi sebentar,
lalu naik ke tempat tidur, mengecup pipiku, mengira aku sudah tidur. Ada
sekitar setengah jam aku pura –pura tidur, aku juga tidak terlalu yakin
kalau mama sudah tidur pulas, tapi aku sudah menetapkan hati, Inilah
saatnya, sekarang atau tidak sama sekali, tidak boleh mundur lagi.
Kulihat mata mama masih terpejam. Rencanaku, kalau aku pura – pura nenen
lagi, paling mama berpikir karena aku lagi kolokan.
Akupun
mulai mendekatkan kepalaku ke arah mama yang sedang menghadap aku. Mula
– mula aku menghisap tetek mama tanpa menurunkan tali baju tidur mama.
Mama diam saja,tidak ada larangan. Tangankupun mulai berani menurunkan
kedua tali baju tidur mama. Mama diam saja, tidak ada larangan. Kini aku
menghisap tetek mama dengan bebasnya, tanganku yang satu mulai meremas –
remas dan memainkan puting tetek mama. Mama masih terpejam, tapi
kurasakan tubuhnya mulai menggeliat.
”Ugh..Ooohh..,”terdengar
mama mendesah pelan. Aku makin bersemangat dan bergairah mendengarnya.
Mulutkupun mulai berpindah – pindah dari puting satu ke puting lainnya.
Ada sekitar 10 menit aku memainkan tetek mamaku, dengan kondisi mama
tetap terpejam. Tapi aku yakin mama belum tidur. Nampaknya mama
menikmatinya. Akupun makin berani dan tangankupun mulai bergerak ke
bawah baju tidur mama, ke arah selangkangan mama. Saat tanganku mendarat
di atas celana dalamnya, tiba – tiba tangan mama memegang tanganku, dan
menepisnya dengan halus. Kini matanya tidak terpejam lagi. Mama kini
dalam posisi duduk di atas tempat tidur.
”Cukup
Jhon, jangan lebih dari itu. Mama tahu dan mengerti kamu sudah besar,
sudah masuk usia remaja, mama juga paham kamu bilang mau nenen ke mama
sebenarnya karena kamu mulai ingin tahu tubuh Wanita.” kata mama.
”Mama tidak keberatan kamu bermain – main dengan tetek mama, tapi jangan lebih dari itu ya Jhon,”kata mama lagi.
”Tapi ma, kenapa harus begitu, mama jahat, kenapa mama seperti itu,” aku berargumen.
”Jhon, aku ini mamamu, tidak boleh kita melakukan hal yang seperti kamu inginkan itu,”kata mama lagi.
”Mama bohong, sebenarnya mama menikmati kan. Sebenarnya mama juga inginkan,”aku terus menyerang pertahanan mamaku.
”Memang, tetapi hanya sampai batas itu, tidak bisa lebih jauh lagi,” jawab mama tenang.
”Jhoni
sayang mama, dan mama harus tahu itu, Jhoni mau melindungi mama, tidak
mau mama kecewa, juga mau mama menjadi yang pertama bagi Jhoni, mama
tidak akan kecewa atau disakiti lagi, karena Jhoni menyayangi dan tidak
akan pernah mau menyakiti hati mama.”
Hening
sesaat, nampaknya mama terguncang mendengar kata – kataku, mama terdiam
dan menundukkan kepalanya, kulihat mama meneteskan air matanya. Aku
terkejut dan segera bangkit, aku peluk mamaku.
”Ma, mama marah yah...?”
”Tidak
sayang, mama tidak marah, justru mama bahagia, karena Jhoni menyayangi
dan amat perhatian sama mama. Benar – benar tidak mau mama kecewa lagi.”
Lalu
mama juga memelukku, lama kami saling bepelukkan, kemudian mama berkata
kembali, ”Mama senang dan sekaligus bingung, karena kamu memilih mama
sebagai yang pertama dalam hidupmu. Seharusnya kamu memilih gadis lain
Jhon.”
”Ma,
bagi Jhoni, mamalah yang terbaik, mamalah yang harus memiliki Jhoni
pertama kali, tidak ada penyesalan, bahkan Jhoni akan merasa bahagia
ma.”
Mama
masih terdiam dan tetap memelukku, sudah tidak menangis lagi, tangannya
membelai lembut kepalaku. Aku diam saja, membiarkan mama bermain dengan
pikirannya. Lalu mama berkata kembali
”Sebenarnya kita tidak boleh melakukan hal ini, aku mamamu dan kamu anakku. Garis itu tidak boleh dilanggar...”
”Tapi ma...,”aku memprotes, tetapi diam kembali karena mama segera memotong kalimatku
”Toh
yang melakukannya adalah kita, tak ada orang lain yang dirugikan, tak
ada orang lain yang disakiti, semua resiko dan tanggung jawab adalah
milik kita.”
”Jujur
saja, mama juga Wanita yang punya kebutuhan seks, tapi mama takut
menjalin hubungan lagi karena mama tidak mau mama dan anak – anak mama
kecewa kembali. Kala kamu mau tahu saat hasrat mama muncul dan tak
tertahankan, mama menggunakan vibrator dan masturbasi, toh yang namanya
gairah akan hilang, kalau sudah orgasme. Tak perlu menjalin hubungan
kalau hanya untuk mengatasi hal itu.”
”Tapi
tadi saat kamu minta nenen, dan memainkan puting mama, mama mulai
merasakan api gairah yang ada di dalam mama, kembali menyala, walau
awalnya ragu, namun mama yakin, dengan kamu mama tidak akan kecewa dan
sakit, kita sama – sama menyalurkan hasrat terpendam kita.”
”Mama
sadar mama tidak bisa dan trauma dengan pria lain, tapi mama tahu kalau
dengan Jhoni, mama tidak akan sakit, karena Jhoni menyayangi mama. Juga
lebih baik mama yang mengajari dan memuaskan keingintahuan seks kamu
daripada kamu harus melakukannya dengan perempuan penghibur.”
Mama melepaskan pelukannya, lalu berdiri dan melepaskan baju tidurnya. Kini hanya bercelana dalam saja. Lalu mama berbaring.
”Jhon, ingat ini hanya menjadi rahasia kita berdua, kamu boleh memiliki mama kapanpun, namun jangan sampai kakakmu tahu.”
”Kini
kamu lakukan yang kamu inginkan ke mama, jangan takut mama akan
membimbing dan mengajarimu. Nanti kamu sendiri yang harus membuka celana
dalam mama. Puaskan mama dan dirimu.”
”Lakukan
dengan santai saja Jhon. Mama mau pengalaman pertama kamu ini menjadi
pengalaman yang berkesan dan indah dalam hidupmu.”
Rasasususegar.net - Cerita Dewasa > Nikmatnya Ngentot Pertama Sama Mama - Aku
yang tadi hanya terdiam, antara percaya dan tidak percaya akan
kesempatan ini, segera bergerak, aku berbaring di samping mama, aku cium
bibir mamaku, lidah mama dan lidahku bertautan dengan penuh gairah.
Tanganku mulai meremas – remas tetek mamaku, memilin – milin puting
mamaku. Tangan mama juga tidak tinggal diam, mengelus – ngelus Kontol ku
dari bagian luar celana pendekku. Ugh...nikmat sekali elusn tangan
mamaku. Kini aku mulai menciumi tetek mamaku, mengulum, menjilati puting
mama menggeliat – geliat dan memeluk tubuhku. Tangan mama mulai
membantu membuka kaosku, lalu celanaku, kini aku dalam kondisi
telanjang, masih tetap menindih mama, dengan rakusnya aku terus meremas –
remas da memainkan tetek mama, gairahku makin meninggi melihat mama
yang nampaknya menikmati saat teteknya aku pemainkan. Tangan mama kini
mengelus dan mengocok Kontol ku dengan lembut.
”Wah besar juga Kontol mu Jhon, sebagai lelaki kamu harus bangga.”
”Ahh...enak ma, terus kocokin Kontol Jhoni ma,” kataku di sela kesibukanku memainkan tetek mama.
”Jhon, sudah dulu dong mainin tetek mama, masa kamu mau diamin saja memek mama.”
Terus
terang, bukannya tidak mau, tetapi aku memang belum pengalaman sih.
Tapi dengan yakin, perlahan aku mulai menurunkan posisi badanku, hingga
kini menghadap tepat di atas celana dalam mama. Tanganku mulai memegang
celana dalam mama, meraba dan mengelusnya, kurasakan tebal dan terasa
rambut kemaluan yang lebat di baliknya. Mulutku mulai mencium pinggiran
selangkangan mama. Mama mulai membuka kedua kakinya. Secara spontan aku
menarik celana dalam mama perlahan – lahan. Kini mamaku dalam posisi
telanjang bulat. Aku hanya bisa meneguk ludah menyaksikan memek mama
yang terpampang begitu dekat dan indah di depan mataku. Aroma yang belum
pernah kuciumselama ini, terasa ke hidungku, rasanya amat menggoda.
Rambut kemaluan mamaku benar – benar lebat dan menutupi memek mama,
sesuai dengan kesukaanku, Kontol ku benar – benar berdenyut – denyut
kencang. Tanganku mulai mengelus – ngelus rambut kemaluan mama, terasa
tebal dan menggairahkan sekali. Aku mulai mengingat – ngingat adegan di
film – film BF yang pernah kutonton. Seakan tahu apa yang kupikirkan,
mama mulai berkata
”kok
bengong lagi Jhon, kamu lakukan saja apa yang mama perintahkan ya.
Sekarang kamu jilati dan mainkan memek mama dengan lidah dan tanganmu.
Kalau susah kamu lebarkan dengan tanganmu, lubang memek mama.” Mama
mulai melebarkan kakinya, membuka selangkangannya yang indah,
menampakkan puncaknya yang menggoda.Akupun mulai menyibak rambut
kemaluan mama yang lebat, jariku membuka memek mama secara
perlahan.Persis seperti film yang kulihat.
”Nah
kalau sudah, coba kamu lihat di sekitar lubang memek mama, ada daging
kecil yang menonjol keluar, seperti butir kacang, itu namanya kelentit
atau sering disebut itil, sayang. Nah bagian itulah yang harus kamu
mainin dan jilatin pada memek mama. Mama akan merasa nikmat saat kamu
melakukan itu.” Tanpa menunggu lama lagi, akupun mulai memainkan dan
menjilati itil mama dengan lidahku, aroma yang tercium sungguh amat enak
terasa di hidungku. Mula – mula aku pikir apa yang aku lakukan salah,
tapi perlahan pasti kulihat tubuh dan pinggul mamaku mulai bergoyang –
goyang.
”Ah...Oooohhh..Ssss....enak Jhon, Ugh....”
”Ughhh...jilat terus Jhon,” mama mendesah semakin kuat, goyangan badannya semakin terasa.
”Ooohhhh....pintar kamu Waaann, aaahhhh....cepat pandainya...”
”Oooohh...Aaahhhh....mama...mama...mau...sedikiiittt
lagi,”tangan mama mulai meremas rambutku, mama makin melebarkan
kakinya, geliat pantat mama semakin liar, akupun makin bersemangat
memainkan dan menjilati itil mama. Lidahku menari – nari dengan liar dan
cepat, menyapu permukaan memek mamaku yang sudah mulai basah. Sensasi
yang kurasakan saat itu sukir dilukiskan, kurasakan batang Kontol ku
sudah amat keras dan berdenyut – denyut. Melihat mamaku yang telanjang,
dan mendesah – desah keenakkan saat itilnya kujilati sungguh membuat
gairah dan birahiku membara. Badan mamaku bergetar hebat, dan diiringi
desahan nikmat yang panjang, kurasakan memek mama menyemburkan cairan
hangat yang nikmat...Mama terdiam sesaat, lemas, aku mengelus – ngelus
memek mamaku dengan lembut dengan jariku.
”Ughh...nikmat
sekali rasanya Jhon, sudah lama mama tidak mengalami orgasme saat
dijilati seperti tadi. Rasanya enak betul, kamu pintar dan cepat belajar
sayang. Tunggu sebentar ya, mama akan gantian memberikan kenikmatan
kepada kamu.” lalu mama pun bangkit dari posisinya, menyuruhku
berbaring. Diam sebentar mengamati Kontol ku , karena baru sekarang
dapat melihatnya secara jelas.
”Wah...panjang
dan besar juga Kontol anak mama, kayaknya ada sekitar 20 cm, pastinya
ini bukan dari turunan papa kamu yang brengsek itu. Kontol kamu jauh
lebih bagus dan besar dibandingkan si brengsek itu,” sindir mamaku sinis
terhadap papaku. Aku jadi menyadari betapa bencinya mamaku terhadap
papaku, dan entah kenapa mendengar perkataan mamaku, membuat aku senang
dan bangga, karena dalam satu hal ternyata aku lebih hebat dari papaku.
Makin keras saja rasanya Kontol ku kini. Mamaku mulai memainkan batang
Kontol ku dengan tangannya yang halus, enak benar rasanya, jempol
tangannya mengurut – ngurut kepala Kontol ku dengan lembut. Aku hanya
bisa merem melek saja merasakannya. Lalu mama mulai mendekatkan mulutnya
ke arah Kontol ku . Kurasakan rasa nikmat yang luar biasa ketika
lidahnya mulai memainkan kepala Kontol ku . Seluruh tubuhku rasanya
lemas tak berdaya. Lalu perlahan tapi pasti Kontol ku mulai masuk ke
dalam mulut mama. Nikmat rasanya saat mama mengulum, mengisap batang
Kontol ku , juga saat lidahnya menjilati kepala dan batang Kontol ku .
Rasanya tidak bisa kupercaya, Kontol ku bisa masuk ke dalam mulut mama
yang mungil dan sensual itu, lembut sekali rasanya elusan bibirnya
menyentuh batang Kontol ku . Tangan mama juga mengelus – ngelus biji
pelerku, enaaak banget rasanya. Sesekali mulut dan lidah mama mengulum
dan menjilati bijiku. Service mama yang enak ini benar – benar membuatku
kelojotan dan hanya bisa merem melek merasakan kenikmatan dan sensasi
yang luar biasa ini. Sambil mengulum Kontol ku , sesekali mama
menatapku. Sungguh luar biasa sensasi yang dirasakan saat kita melakukan
kontak mata saat sedang diberikan oral seks.
Lagi enak – enaknya mama berhenti. Aku mau protes, tapi mama segera berkata.
”Untuk
pemula, daya tahanmu cukup baik. Mama sebenarnya mau mengulum Kontol
kamu kembali, sampai kamu keluar, tapi untuk pengalaman pertama kamu,
mama ingin kamu merasakan yang terbaik dan juga harus mengeluarkan
sperma kamu di tempat yang special...di dalam memek mama sayangku. Nah
kini kita mulai, jangan takut, mama akan bimbing kamu.” Mama mengocok
–ngocok kotolku, lalu mulai berbaring. Aku disuruhnya untuk memposisikan
diri di atasnya. Mama mulai membuka kedua kakinya, memperlihatkan memek
nya yang menaJhon. Tangannya membuka lubang di memek nya, menunjukkan
jalan ke arah lubang kenikmatan miliknya.
”Karena
ini yang pertama, maka mama bantu kamu dulu menunjukkan arah yang
tepat, kalau sudah sering, pasti nanti kamu mahir dengan sendirimya,
yang.” Lalu tangannya memegang batang Kontol ku , menuntunnya ke arah
yang benar, ke dalam surga kenikmatan. Agak sulit pertama – tama, karena
Kontol ku yang cuup besar dan juga karena memek mama yang sempit karena
sudah lama tidak dimasuki Kontol . Jleb....perlahan kepala Kontol ku
menerobos ke dalam lubang memek nikmat milik mama, tubuh mama agak
bergetar saat Kontol ku menerobos masuk, kembali mama melebarkan kakinya
dan menaikkan pantatnya perlahan, hingga batang Kontol ku masuk
seluruhnya ke dalam lubang memek mama. Sungguh suatu sensasi kenikmatan
yang luar biasa yang kurasakan pertama kali seumur hidupku. Saat Kontol
ku berada di dalam memek mama, rasanya sangat nyaman, hangat dan
berdeyut – denyut dengan nikmatnya. Jadi inilah rasanya memasuki memek
seorang Wanita, semakin nikmat karena ini adalah memek mamaku yang benar
– benar aku inginkan. memek yang sudah melahirkan dua orang anak, namun
tetap terasa nikmat dan berkualitas.
”Santai
saja Jhon, pompa Kontol mu naik dan turun, jangan tergesa – gesa,
nikmati, buat pengalaman pertamamu ini berkesan. Keluarkan di dalam
memek mama ya sayang,” mama mengajari dan memberiku semangat dengan
lembut. Akupun mulai bergerak seperti yang diajarkan mamaku. Pantatku
naik dan turun, Kontol ku pun mulai memompa dengan nikmatnya di dalam
memek mamaku. Sungguh amat sangat niiikkkmaaattt, kulakukan dengan
perlahan – lahan, tidak tergesa – gesa, sekali – kali bibirku mencium
bibir mamaku dengan lembut dan pnuh gairah. Kulihat tetek mamaku yang
besar itu bergoyang – goyang seiring pompaanku Kontol ku dalam memek
mama. Sungguh enak dilihat, satu tangankupun mulai ,eremas – remas dan
memainkan putingnya, sekali – kali kuhisap dan kujilati. Cukup lama juga
aku memompa Kontol ku , mama mulai mendesah – desah, dan menggoyang –
goyangkan pinggulnya...
”Aahhh,,,Ahhhh, terus Jhon, pintar juga kamu.”
”Ooohhhh....enak...sudah lama memek mama tidak dimasuki Kontol , jadi rasanya nikmat..”
”Ugh...ughhh...”
”Kontol kamuuu...benar –benar enaaakk...aaaahhh.”
”memek mama juga nikmaaattt...sempiit dan enaak”
”Aahhh....mama sudah mau keluar yang”
Kurasakan
memek mama menyemburkan cairan hangat ke Kontol ku , mama nampak lemas
dengan ekspresi penuh kepuasan di wajahnya. Mama meminta aku berhenti
sebentar, tapi aku tdak mau dan terus memompa. Mama nampak lemas,
matanya merem melek, mulutnya mendesah – desah, sementara pinggulnya
makin bergoyang dengan liar dan cepat mengimbangi gerakkan Kontol ku .
Tentu saja aku merasakan semakin nikmat, apalagi mama makin melebarkan
kakinya, sehingga Kontol ku semakin leluasa menerobos memek mamaku yang
terasa sempit karena lama tidak dihajar Kontol . Gerakanku makin
kupercepat, bibir, leher dan tetek mamaku bergantian aku jilati dan
ciumi. Ploook...plookk..plookkk..., bunyi pompaan Kontol ku terdengar
jelas saat memompa memek mamaku.
”Aaahhh....ahhhh...nikmaaat nggakkk sayang...”
”Pastiii ma....oohhh...”
”Ughhhhh...Oohhhh....”
”Terus yang mama mau keluar lagiii...”
Kurasakan
Kontol ku juga berdenyut – denyut lebih keras, rasanya aku juga mau
mencapai puncak, Aku segera menciumi bibir mamaku dengan ganasnya,
lidahku dan lidah mama saling bertautan dengan penuh gairah, kutindih
dan kupeluk tubuh mamaku dengan kuat...Kurasakan memek mama menyemburkan
cairan, mama orgasme lagi, hampir bersamaan Kontol ku pun menyemburkan
cairan sperma dengan kuat dan cukup banyak. Kurasakan tubuh kami sama –
sama bergetar dengan nikmat. Lalu akupun terkulai, masih menindih tubuh
mamaku, lemas tapi puas dan dipenuhi rasa nikmat. Kontol ku masih
berdenyut – denyut. Akhirnya kurasakan juga kenikmatan bersetubuh,
memang nikmat, tapi terasa makin dan lebih nikmat karena pertama kali
aku melakukannya denga mamaku tersayang. Kami berbaring berdampingan
sambil berpegangan tangan.
”Kamu hebat sayang...mama benar – benar puas.”
”Aku juga ma.”
”Sini mama bersihkan Kontol kamu,” kata mama, lalu mama mulai menjilati sisa – sisa sperma dari Kontol ku .
”Benar – benar masih mudah dan bersemangat, Kontol kamu masih keras.”
”Jhoni
sayang, mama bahagia dan tidak menyesal melakukan hal ini. Kamu membuat
mama merasakan kembali menjadi Wanita. Kamu hebat, jauh lebih kuat dari
papa kamu. Mulai sekarang kamu boleh melakukannya kapan saja, kalau
kamu mau tinggal bilang ke mama. Pasti mama bersedia, kecuali saat mama
datang bulan, cukup mama service kamu dengan oral. ”
”Tentu
saja mulai sekarang kamu harus tidur di kamar bersama mama, kamu harus
memuaskan mama dan diri kamu setiap hari, kecuali kalau ada kakak kamu
ya, harus hati – hati, jangan sampai ketahuan.”

Senin, 15 Januari 2018